Dalam dunia pertanian, kita sudah sering mendengar istilah hidroponik tentunya. Sebenarnya apa sih arti/definisi hidroponik itu sendiri ?
Teknik bertani dengan metode hidroponik saat ini merupakan salah satu teknik bercocok tanam yang sangat populer dikalangan masyarakat pedesaan, walaupun secara kuantitas masih kalah jauh dengan teknik pertanian konvensional dengan tanah sebagai media tanamnya.
Salah satu alasan warga masyarakat memilih teknik hidroponik adalah karena tidak perlu membutuhkan lahan yang luas, selain itu teknik bertani dengan sistem hidroponik dianggap lebih efektif dan efisien.
Menurut seorang penulis bidang pertanian yang bernama Siti Istiqomah dalam bukunya yang berjudul Menanam Hidroponik yang diterbitkan tahun 2007, istilah hidroponik asal mulanya diambil dari bahasa latin, yaitu hydro dan phonos. Hydro mengandung arti air dan phonos diartikan sebagai kerja.
Kaitannya dengan bidang pertanian, istilah hidroponik berarti suatu metode, cara atau kegiatan bercocok tanam dengan menggunakan air sebagai media utama untuk menggantikan tanah dengan kata lain Hidroponik juga bisa diartikan sebagai metode/sistem bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah.
Alhamdulillah saat ini di Desa Cindaga Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas, untuk perkembangan pertanian hidroponik sudah terbilang cukup berkembang pesat. Dimulai dari pembentukan Kelompok Pemuda Tani Sinom Barokah yang bergerak di bidang pertanian hidroponik sekitar 2 tahun lalu ( 2020 ), yang awalnya hanya memiliki 2 green house, kini sudah bertambah menjadi sekitar 8 unit green house.
Salah satu warga cindaga yang saat ini mulai mengembangkan pertanian hidroponik dengan lebih serius lagi adalah Pak Artamto. Saat ini bangunan green housenya sudah di perluas lagi dengan memanfaatkan lahan yang sebelumnya dijadikan lokasi pembibitan pohon gaharu.
Semula Pak Artamto hanya memiliki satu buah green house yang berada di belakang rumahnya, seiring waktu dikarenakan tingkat permintaan sayuran hidroponik seperti selada , pakcoy, bayam merah yang semakin tinggi maka diputuskanlah untuk menambah green housenya dengan kapasitas produksi yang lebih besar sekitar 4 kali lipatnya.
Dalam kesempatan berbincang santai dengan keduanya, mereka mengatakan bahwa saat ini permintaan sayuran selada sangat tinggi, bahkan mereka mengakui sedikit kewalahan melayani permintaan sayuran selada dari mitra pemasarannya yang berada di daerah Purwokerto.
Dengan keberhasilan Mas Artamto dan Mas Tanto yang telah sukses mengembangkan pertanian hidroponik di desa cindaga, secara tidak langsung mereka membuktikan kepada masyarakat bahwa pertanian hidroponik tak bisa lagi diremehkan hasilnya, selain itu anak muda desa cindaga juga bisa belajar langsung tentang teknik pertanian hidroponik sehingga tidak harus pergi merantau untuk bekerja di luar kota.
Demikian laporan team Liputan Desa Cindaga terkait Sentra Sayuran Hidroponik Mandiri di Desa Cindaga. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk semua pembaca.
Salam Mbangun Desa !
Selengkapnya Silahkan Tonton Video Di bawah ini :